Di antara kamu dan saya ada sebuah meja.

Di antara kamu dan saya ada sebuah meja.

Mungkin itu yang terbaik buat kita, agar sesekali saling memandang mata.
Bukankah mata itu jendela? Dan hati pemiliknya?
Dan sesekali kita perlu saling menyapa dari tepiannya.

Di antara kamu dan saya ada sebuah meja.
Mungkin itu yang terbaik buat kita, agar sesekali kita tak melulu saling raba.
Bukankah cinta mewakili jiwa, dan raga hanya selongsongnya?
Dan sesekali kita perlu memurnikan jiwa, tak berlutut serta diperbudak oleh raga.

Di antara kamu dan saya ada sebuah meja.
Ya, sesederhana itu.
Mungkin yang sepele dan sederhana mampu memperbaiki hubungan kita.
Itu harapan saya.
Itu saja.

"Karena kita sedang tidak hendak kemana-mana. Diam saja dan menikmati waktu, sampai diantara kita: saya atau kamu yang pergi, entah untuk sejenak atau selamanya. Dan diantara kita: saya atau kamu, yang akan menunggu entah untuk sejenak atau selamanya"

15 September 2013 pukul 10:16

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kisah hidup kakashi hatake

Puisi Joko Pinurbo

PENGGUNAAN KATA YANG SALAH KAPRAH DALAM BAHASA INDONESIA